![Description: C:\Users\TYAS\Pictures\logo unnes\th.jpg](file:///C:\Users\TYAS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
MENINGKATKAN
PERAN GURU DALAM MENGAKTIFKAN DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DI
SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
“BIMBINGAN
DAN KONSELING”
Dosen Pengampu : Awalya
Oleh:
Tias Tatik Fatmawati
3401412042
Rombel :
Satu
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Meningkatkan Peran Guru dalam
Mengaktifkan dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” yang alhamdulillah tepat
pada waktunya.
Makalah
ini berisikan mengenai beberapa poin meningkatkan kompetensi guru dalam minat
belajar yang diperlukan bagi kehidupan siswa.
Saya
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat diharapkan oleh penulis dari pembaca sekalian untuk perbaikan dimasa
yang akan datang.
Akhir
kata saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling , dan kepada rekan-rekan Mahasiswa/i kiranya dapat memberikan
masukan yang dapat menyempurnakan isi makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat yang sangat besar bagi saya khususnya dan umumnya bagi
pembaca sekalian. Sekian dan terima kasih.
Semarang, 14 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Peran
Guru dalam Bimbingan Konseling
2. Bagaimana
peran guru untuk mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam proses pendidikan, semua
stakeholder yang terkait dengan proses tersebut mempunyai peran dan
tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Masing-masing peran tersebut
harus berjalan secara sinergis saling melengkapi sehingga membentuk sustu
sistem yang harmonis. Dari peran-peran yang ada, peran guru bimbingan dan
konseling sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung dengan
baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
Bimbingan dan konseling merupakan
pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian yang khas. Dengan bimbingan dan konseling
tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah
ditentukan, atau telah diatur dalam suatu
aturan (norma).
Proses pembelajaran atau belajar
mengajar ini mencakup beberapa aspek atau unsur utama, yakni guru dan murid. Guru
merupakan individu-individu yang memiliki tugas dan peranan penting dalam
memberikan dan mentransfer pengetahuan kepada para peserta didiknya, sedangkan
murid adalah individu-individu yang berusaha mempelajari segenap pengetahuan
yang diajarkan, diberikan dan dijelaskan oleh para pengajar.
Akan tetapi, tugas guru bukanlah
hanya untuk menyampaikan segudang materi dengan teori-teori konsep yang begitu
rumit,tetapi seorang guru juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
memberikan bimbingan serta konseling kepada para peserta didiknya untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para murid sehingga pembelajaran
yang diberikan tidak hanya terpancang pada materi pelajaran yang diberikan
tetapi kini ditambah dengan bimbingan yang akan semakin membantu siswa dalam
mengatasi persoalan baik dalam masalah pembelajaran materi maupun di luar
pembelajaran sekolah. Melihat begitu kompleksnya tugas seorang guru serta
begitu pentingnya bimbingan dan konseling bagi siswa-siswi di sekolah, maka
kami bermaksud untuk memaparkan sebuah makalah yang akan membahas dan mengupas
lebih jauh tentang peranan guru dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
peran guru dalam bimbingan konseling?
2. Bagaimana
peran guru untuk mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa?
C.
TUJUAN
1. Pembaca
dapat mengetahui konsep serta pengertian dari bimbingan konseling.
2. Pembaca
dapat mengetahui peranan guru dalam kegiatan bimbingan konseling.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Peran
Guru dalam Bimbingan Konseling
Di sekolah, tugas dan tanggung
jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati
demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat
diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat
bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Salah satu peran yang dijalankan oleh
guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus
memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu,
berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, bahwa
guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus
manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli,
memahami dan menghargai tanpa syarat.
Beberapa tugas dan tanggung jawab
guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
ü Membantu
memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
ü Membantu
mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang
menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
ü Membantu
pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
ü Berpartisipasi
dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
Implementasi kegiatan Bimbingan
Konseling dalam pelaksanaan berbasis kompetensi sangat menentukan keberhasilan
proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan
kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran yang dirumuskan. Jadi peranan guru disini dijelaskan
sebagai pelaksana atau (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi,
memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource
person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik &
humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Bimbingan
pada hakekatnya merupakan upaya untuk memberikan bantuan kepada individu atau
peserta didik. Bantuan dimaksud adalah bantuan yang bersifat psikologis.
Tercapainya penyesuaian diri, perkembangan optimal dan kemandirian merupakan
tujuan yang ingin dicapai dari bimbingan. Bimbingan konseling adalah salah satu
komponen yang penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Konseling
merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang supaya dia memperoleh
konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dan
memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.
2.
Bagaimana
peran guru untuk mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa
Untuk
mengaktifkan dan meningkatkan prestasi/hasil belajar yang baik harus dilakukan
dengan baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap orang mempunyai cara atau
pedoman sendiri-sendiri dalam belajar. Pedoman/cara yang satu cocok digunakan
oleh seorang siswa, tetapi mungkin kurang sesuai untuk anak/siswa yang lain.
Hal ini disebabkan karena mempunyai perbedaan individu dalam hal kemampuan,
kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran.
Oleh
karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan oleh
seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi faktor yang paling
menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu sendiri. Untuk dapat
mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus mempunyai kebiasaan belajar
yang baik.
Dalam
mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa, pertama-tama guru akan
menentukan tujuan pembelajaran. Berdasarkan tujuan tersebut ditentukan cara
mengajar (metode/strategi/ metode/pendekatan/teknik) untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru juga menentukan cara menilai
keterlaksanaan tujuan pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan
cara yang dipilih, akan ditentukan media, sumber belajar, alat dan bahan, yang
diperlukan.
Agar
pendidikan dapat berhasil sesuai dengan tujuan diperlukan berbagai sarana atau
sumberdaya seperti bangunan sekolah, buku/materi pelajaran, guru, dan sarana
pendukung lainnya. Berkaitan dengan guru, sebagaimana telah dikemukakan bahwa
dalam proses pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh
anak-anak, remaja, dan pemuda yang menyangkut dimensi kemanusiaan mereka. Yang
mana permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak
dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga
disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan
oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh
dibiarkan begitu saja. Apabila misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang
luas untuk secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan
perkembangannnya dan mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan
kemudahan yang diselenggarakan sekolah perlu diarahkan kesana. Disinilah
dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan
pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
ü Bimbingan dan konseling yang
memiliki peran sentral perlu sosok yang mampu berfungsi sebagai agen perubahan
(change agent), yang dapat mengintegrasikan berbagai profile guru, peserta
didik disamping profile dirinya sendiri.
B.
Saran
ü Dalam
mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa, pertama-tama guru akan
menentukan tujuan pembelajaran. Berdasarkan tujuan tersebut ditentukan cara
mengajar (metode/strategi/ metode/pendekatan/teknik) untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru juga menentukan cara menilai
keterlaksanaan tujuan pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan
cara yang dipilih, akan ditentukan media, sumber belajar, alat dan bahan, yang
diperlukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar